Latest Games :

Label

Followers

Music

Latest Post

Amne Machen, Gunung Pembawa Kematian

Senin, 04 Februari 2013 | 0 komentar


Menurut sebuah sumber yang sangat terpercaya, di wilayah perbatasan antara Tibet dan Cina, terdapat sebuah gunung siluman yang sangat misterius. Dikatakan misterius, karena gunung ini benar-benar aneh bin ajaib.
Namanya Gunung Amne Machen.

Gunung yang hanya memperlihatkan diri sewaktu-waktu ini telah lama menggoda banyak kalangan untuk membuktikannya. Anehnya, Gunung ini diyakini hanya akan menampakkan wujudnya kepada orang-orang tertentu saja. Konon, Amne Machen ini seribu kaki lebih tinggi dari Mount Everest, puncak tertinggi di dunia.
Seperti kita ketahui, Mount Everst yang sendiri terdapat di pegunungan Himalaya, yang dianggap sebagai gunung paling tinggi di dunia. Jadi dapat dibayangkan, betapa tingginya Gunung Amne Machen itu.

Penduduk di sekitar lereng Himalaya yang pada umumnya akan enggan untuk mempercakapkan gunung yang satu ini. Pasalnya mereka takut kualat, karena Amne Machen dianggap sebagai gunung angker penebar kutukan. Mereka meyakini, siapa yang sempat melihat keberadaan Amne Machen, maka tidak lama kemudian dia akan mengalami malapetaka yang sangat tragis. Lebih-lebih bila yang melihat itu adalah orang kulit putih atau orang Barat.
Menurut sebuah cerita, Jenderal Pereira, tentara Inggris yang sudah purnawirawan, mati mendadak tidak lama setelah dia melihat Gunung Amne Machen.

Dikisahkan, dalam perjalanan dari Shanghai menuju Laut Kaspia, Pereira sempat singgah hingga beberapa lama di dataran Tibet. Di sini dia mendengar tentang gunung aneh Amne Machen. Karena sangat penasaran, Pereira bertekad untuk mencarinya sampai ketemu. Dia bahkan bersumpah tidak akan pulang ke negaranya sebelum membuktikan sendiri cerita kuno yang telah tumbuh secara turun-temurun itu.

Setelah beberapa lama, apa yang didambakannya itu jadi kenyataan juga. Pada suatu hari, Pereira berhasil melihat Gunung Amne Machen pada jarak ratusan mil dari suatu tempat yang tinggi di sebuah bukit di sekitar Himalaya. Menjulang ribuan kaki ke atas, dinding gundul sebuah gunung raksasa terlihat berselimutkan awan.

Menurut catatan Pereira, gunung tersebut tmapak sedemikian tinggi, sehingga dalam menatapnya Pereira seperti kehilangan nafas, sehingga dia meyakini bahwa gunung ini tingginya memang sangat sulit dibayangkan atau diukur. Apalagi sebelum melihat pemandangan ini, Pereira adalah seorang yang pernah menjelajahi banyak benua. Dia pernah menyaksikan Canadian Rockies, pernah mendaki puncak Himalaya, bahkan juga pernah menagkulan pegunungan Andes di Amerika Selatan yang bersuhu sangat ganas itu.

Namun tak ada yang membuatnya gugup sampai sedemikian rupa dan takjub luar biasa, seperti pada saat dirinya melihat Amne Machen. Bahkan dalam catatannya, Pereira memastikan bahwa itu adalah gunung yang paling hebat di antara gunung-gunung yang pernah disaksikannya.

Segera melihat dengan mata kepala sendiri betapa hebatnya Gunung Amne Machen, Pereira memutuskan untuk segera pulang ke Inggris, dan kemudian berencana menyelenggarakan suatu ekspedisi sendiri. Dia sudah begitu gembira dengan harapan akan dapat termasyhur dengan penemuan terbesar dalam abad ini, sehingga sama sekali melupakan peringatan penduduk setempat tentang kutukan gunung siluman itu.

Sebelum terbang ke Inggris, persisnya tatkala Pereira tiba di sebuah dusun yang terletak di perbatasan Tibet dan Cina, berjumpalah Pereira dengan pengelana tersohor dari Amerika, Joseph Rock. Diutarakannya kepada Rock tentang apa yang telah disaksikannya itu. Mendengar cerita Pereira yang tampak sangat bombabtis, orang Amerika tersebut tidak percaya.
Barulah setelah lama berbincang tentang masalah itu, dan Pereira bersumpah tentang apa yang telah disaksikannya, akhirnya Rock yakin bahwa Pereira memang telah menemukan sesuatu yang luar biasa.

Pada keesokan paginya Pereira bertolak menuju daerah pantai dalam perjalanan pulanngya.
Namun kemudian datanglah musibah itu. Beberapa jam setelah meninggalkan wilayah Tibet dan bersama serombongan pedagang menempuh perjalanan di negeri Cina, Pereira mendadak meninggal dunia. Dia terjungkal jatuh dari atas kudanya, dan kedua tangannya menekan dada pada arah jantungnya. Sekonyong-konyong dia berpaling ke belakang dan memandang ke arah Tibet, kemudian sekarat dan mati.

Apakah kutukan gunung Amne Machen yang menewaskannya? Tentu saja begitulah pendapat orang-orang Tibet dan Cina. Para saudagar yang mendengar bahwa Pereira pernah menyaksikan gunung itu, tak seorang yang mau menjamah tubuhnya. Mereka membiarkan saja mayatnya tergeletak di situ, dan selanjutnya melaporkan kematiannya kepada seorang penginjil Inggris, yang kemudian mengusahakan pemakaman Jenderal Pereira.
Setiap orang yang kenal dengan Jenderal pensiunan Inggris itu, merasa heran dengan kematiannya yang disebabkan oleh penyakit jantung. Soalnya pada masa hidupnya, Pereira selalu sehat dan penuh gairah.

Tatkala memulai perjalanannya yang jauh, dia baru saja melampaui usia 40 tahun. Tak seorangpun dia ntara mereka yang mempercayai bahwa Pereira mati terbunuh oleh suatu kutukan.

Juga, tak seorang pun orang di luar Tibet dan Cina yang percaya pada dongeng mengenai gunung angker itu, sampai kemudian dalam perang dunia kedua disebutkan ada beberapa pilot pesawat termput yang telah melihat gunung tersebut. Dalam laporan itu dikatakan bahwa mereka nyaris menabrak sebuah gunung misterius, yang berada di perbatasan antara Tibet dan Cina.
Untungnya, mereka dapat menghindarkan pesawatnya, sehingga kecelakaan bisa terelakkan. Mereka heran sekali menghadapi hal itu, sebab meteran penunjuk ketinggian terbang di pesawat menunjukkan angka lebih dari 30.000 kaki, hampir seribu kaki lebih tinggi dari puncak Mount Everest.

Beberapa tahun seusai perang dunia, seorang wartawan Amerika yang tertarik oleh kisah perjalanan Pereira dan penemuannya yang ajaib itu coba melakukan pencarian terhadap gunung maha tinggi seperti yang ditulis sang jendral dalam catatannya. Beberapa lama kemudian dia mengatakan, bahwa dia pun sudah berhasil menyasikan Gunung Amne Machen dengan mata kepalanya sendiri.
Sayangnya, peralatan-peralatan ilmiah untuk mengukur ketinggian gunung yang dimiliki oleh si wartawan telah rusak, kerana perlakuan kasar orang-orang pribumi yang membawanya. Juga akibat berbulan-bulan diangkut di atas kuda, melalui daerah-daerah yang masih liar dan ganas.

Terdapat tiga orang kulit putih dalam ekspedisi itu. Salah seorang tewas akibat musibah tanah longsor, beberapa hari setelah mereka menyaksikan Amne Machen. Yang kedua mati di Peking, setelah terserang penyakti tipus. Adapun si wartawan sendiri tewas tenggelam beberapa bulan setelah menyaksikan gunung yang didambakannya itu.

Benarkah kutukan Amne Machen yang telah membunuh mereka? Yang dapat dipastikan adalah bahwa tak seorang pun orang kulit putih yang menyatakan telah melihat gunung siluman itu yang dapat hidup lebih lama. Mungkin juga benar kepercayaan mistis orang Tibet bahwa siapapun yang melihat gunung itu maka matilah sebagai tuntutannya. 
 
Sumber : vivanews
Continue Reading

Persahabatan, Rahasia Langgengnya Hubungan Cinta

Rabu, 30 Januari 2013 | 0 komentar

 
Persahabatan, rahasia langgengnya hubungan cinta
Tak semuanya tentang seks. Rahasia hubungan cinta yang tahan lama adalah rasa persahabatan di antara pasangan. Orang yang menjadi teman baik pasangannya diketahui lebih setia, lebih penyayang, dan lebih puas secara seksual, ungkap penelitian.
Sebaliknya, orang yang bersikap egois dan berusaha memuaskan keinginan mereka sendiri seringkali tak memiliki hubungan cinta yang bertahan lama.
"Hubungan romantis didasarkan pada pertemanan. Persahabatan yang kuat akan menghindarkan pasangan dari perpisahan. Kualitas pertemanan sebagai pasangan juga menentukan kualitas hubungan romantis mereka," ungkap ketua peneliti Laura VanderDrift dari Purdue University di Indiana.
"Seharusnya pasangan mementingkan untuk membangun aspek persahabatan mereka dengan pasangan dibandingkan dengan aspek lain, karena tingkat persahabatan itu bisa membantu hubungan bertahan lama," tambah VanderDrift, seperti dilansir oleh Daily Mail (28/01).
Hal ini ditemukan peneliti setelah melakukan dua eksperimen. Yang pertama mereka mengamati 190 mahasiswa yang telah menjalin hubungan romantis selama 18 bulan. Mereka diminta untuk memberikan data terkait rasa persahabatan dengan pasangan. Setelah empat bulan, mereka kembali dihubungi. Peneliti mendapati bahwa sekitar 27 persen partisipan sudah tidak menjalin hubungan romantis.
Partisipan yang memiliki nilai tinggi mengenai pertemanan dan persahabatan terhadap pasangan diketahui memiliki tingkat komitmen, kesetiaan, dan kepuasan yang tinggi juga. Mereka yang membangun persahabatan dengan pasangan juga diketahui memiliki waktu hubungan yang lebih lama.

Sumber :daily.mail
Continue Reading

Ada Restoran Penis di China

Selasa, 29 Januari 2013 | 0 komentar

Ada sebuah pepatah kuno yang mengatakan bahwa orang China memakan apapun yang berkaki empat, kecuali meja, dan apapun yang melayang di udara kecuali pesawat terbang. Anekdot kuno ini terbukti benar dengan hadirnya sebuah restoran di Beijing bernama Gualizhuang.


Di restoran ini, Anda akan disajikan berbagai menu makanan unik dan sekaligus membuat Anda bergidik, yakni penis. Ya, seluruh menu masakan yang ada di restoran ini terbuat dari penis. Penis yang digunakan tentunya bukan penis manusia, melainkan penis dari berbagai macam binatang yang ada.

Banyak orang China mempercayai bahwa alat kelamin binatang bisa meningkatkan keperkasaan untuk pria dan memiliki khasiat yang sangat bagus untuk kaum wanita. Makanya sejak di buka di jalan Dongsishitiao tahun 2006 silam, popularitas restoran ini dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru negeri.

Melihat dari menu yang ditawarkan, restoran ini jelas bukan ditujukan bagi seseorang yang hanya sekedar penikmat kuliner biasa. Namun, walau terkesan menjijikkan, cara penyajian yang ditampilkan tidaklah seseram yang dibayangkan. Berapa menu bahkan disajikan dengan tampilan menarik dengan nama-nama yang unik, seperti 'saripati Buddha emas', 'burung phoenix terbang', atau 'bunga melati dengan 1.000 lapisan'.



Alat kelamin yang digunakan pun bervariasi, mulai dari penis lembu, penis kambing, penis kuda hingga penis monyet. Dan jika Anda ingin merasakan khasiat lebih, Anda memiliki opsi menu mentah layaknya sushi.


Restoran Guolizhuang didirikan oleh seseorang bernama Guo, Menurut cerita, ia meninggalkan China di tahun 1949 saat perang sipil pecah dan pindah ke taiwan, sebelum akhirnya ke Atlanta, Georgia, tempat dimana ia mendalami obat-obatan tradisional China.

Tidak sembarang orang bisa masuk ke restoran ini. Pihak restoran melarang remaja di bawah 15 tahun menikmati makanan di tempat ini karena hormon yang terkandung di dalamnya dapat mempengaruhi pertumbuhan alami mereka. Kebanyakan dari pelanggan adalah kalangan pebisnis dan pejabat pemerintah.








Hampir seluruh menu makanan di tempat ini dibanderol dengan harga mahal. Namun diantara semuanya, ada satu menu yang dianggap paling spesial, yakni penis harimau. Untuk menu yang satu ini, pelanggan diharuskan membayar lebih dari USD 1,500 dan memesan beberapa bulan sebelumnya. 
 
Sumber : vivanews
Continue Reading

Suara Hati

| 0 komentar

serasa hati ini tiadalah bertepi
mendayung harapan tuk menuai mimpi
sekilas ku lupa akan mimpi.
dan itu membuatku tersedak akan kegelapan
seiring langkahku selalu berliku.
karna tak sanggup abaikan bayanganya
sedetik angin berpacu menusukku..
hingga mata terpejam penuh air suci..
betapa lelahnya kala engkau hanya sebuah bayangan..
bayangan penuh inspirasi untuknya..
tapi itu kesemuan ungkapan sang hati..
kenapa
mengapa.
kau pergi tinggalkan aku...

sumber : internet
Continue Reading

Kisah Kakek yang berkorban

| 0 komentar

Kuhentikan mobil tepat di ujung kandang tempat berjualan hewan Qurban. Saat pintu mobil kubuka, bau tak sedap memenuhi rongga hidungku, dengan spontan aku menutupnya dengan saputangan.

Suasana di tempat itu sangat ramai, dari para penjual yang hanya bersarung hingga ibu-ibu berkerudung Majelis Taklim, tidak terkecuali anak-anak yang ikut menemani orang tuanya melihat hewan yang akan di-Qurban-kan pada Idul Adha nanti,
sebuah pembelajaran yang cukup baik bagi anak-anak sejak dini
tentang pengorbanan NabiAllah Ibrahim & Nabi Ismail.

Aku masuk dalam kerumunan orang-orang yang sedang bertransaksi memilih hewan yang akan di sembelih saat Qurban nanti. Mataku tertuju pada seekor kambing coklat bertanduk panjang, ukuran badannya besar melebihi kambing-kambing di sekitarnya.

” Berapa harga kambing yang itu pak ?” ujarku menunjuk kambing coklat tersebut.
” Yang coklat itu yang terbesar pak. Kambing Mega Super dua juta rupiah tidak kurang” kata si pedagang berpromosi matanya berkeliling sambil tetap melayani calon pembeli lainnya.

” Tidak bisa turun pak?” kataku mencoba bernegosiasi.
” Tidak kurang tidak lebih, sekarang harga-harga serba mahal” si pedagang bertahan.
” Satu juta lima ratus ribu ya?” aku melakukan penawaran pertama
” Maaf pak, masih jauh.” ujarnya cuek.

Aku menimbang-nimbang, apakah akan terus melakukan penawaran terendah berharap si pedagang berubah pendirian dengan menurunkan harganya.

” Oke pak bagaimana kalau satu juta tujuh ratus lima puluh ribu?” kataku
” Masih belum nutup pak ” ujarnya tetap cuek
” Yang sedang mahal kan harga minyak pak. Kenapa kambing ikut naik?” ujarku berdalih mencoba melakukan penawaran termurah.

” Yah bapak, meskipun kambing gak minum minyak. Tapi dia gak bisa datang ke sini sendiri. Tetap saja harus di angkut mobil pak, dan mobil bahan bakarnya bukan rumput” kata si pedagang meledek.

Dalam hati aku berkata, alot juga pedagang satu ini. Tidak menawarkan harga selain yang sudah di kemukakannya di awal tadi. Pandangan aku alihkan ke kambing lainnya yang lebih kecil dari si coklat. Lumayan bila ada perbedaan harga lima ratus ribu.
Kebetulan dari tempat penjual kambing ini, aku berencana ke toko ban mobil. Mengganti ban belakang yang sudah mulai terlihat halus tusirannya. Kelebihan tersebut bisa untuk menambah budget ban yang harganya kini selangit.

” Kalau yang belang hitam putih itu berapa bang?” kataku kemudian
” Nah yang itu Super biasa. Satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah” katanya

Belum sempat aku menawar, di sebelahku berdiri seorang kakek menanyakan harga kambing coklat Mega Super tadi. Meskipun pakaian “korpri” yang ia kenakan lusuh, tetapi wajahnya masih terlihat segar.

” Gagah banget kambing itu. Berapa harganya mas?” katanya kagum
” Dua juta tidak kurang tidak lebih kek.” kata si pedagang setengah malas menjawab setelah melihat penampilan si kakek.

” Weleh larang men regane (mahal benar harganya) ?” kata si kakek dalam bahasa Purwokertoan

” bisa di tawar-kan ya mas ?” lanjutnya mencoba negosiasi juga.
” Cari kambing yang lain aja kek. ” si pedagang terlihat semakin malas meladeni.
” Ora usah (tidak) mas. Aku arep sing apik lan gagah Qurban taun iki (Aku mau yang terbaik dan gagah untuk Qurban tahun ini)
Duit-e (uangnya) cukup kanggo (untuk) mbayar koq mas.” katanya tetap bersemangat seraya mengeluarkan bungkusan dari saku celananya. Bungkusan dari kain perca yang juga sudah lusuh itu di bukanya, enam belas lembar uang seratus ribuan dan sembilan lembar uang lima puluh ribuan dikeluarkan dari dalamnya.

” Iki (ini) dua juta rupiah mas. Weduse (kambingnya) dianter ke rumah ya mas?” lanjutnya mantap tetapi tetap bersahaja.Si pedagang kambing kaget, tidak terkecuali aku yang memperhatikannya sejak tadi.

Dengan wajah masih ragu tidak percaya si pedagang menerima uang yang disodorkan si kakek,
kemudian di hitungnya perlahan lembar demi lembar uang itu.” Kek, ini ada lebih lima puluh ribu rupiah” si pedagang mengeluarkan selembar lima puluh ribuan

” Ora ono ongkos kirime tho…?” (Enggak ada ongkos kirimnya ya?) si kakek seakan tahu uang yang diberikannya berlebih ” Dua juta sudah termasuk ongkos kirim” si pedagang yg cukup jujur memberikan lima puluh ribu ke kakek , ” mau di antar ke mana mbah?” (tiba-tiba panggilan kakek berubah menjadi mbah)

” Alhamdulillah, lewih (lebih) lima puluh ribu iso di tabung neh (bisa ditabung lagi)” kata si kakek sambil menerimanya ” tulung anterke ning deso cedak kono yo (tolong antar ke desa dekat itu ya),
sak sampene ning mburine (sesampainya di belakang) Masjid Baiturrohman, takon ae umahe (tanya saja rumahnya) mbah Sutrimo pensiunan pegawe Pemda Pasir Mukti, InsyaAllah bocah-bocah podo ngerti (InsyaAllah anak-anak sudah tahu).”

Setelah selesai bertransaksi dan membayar apa yang telah di sepakatinya, si kakek berjalan ke arah sebuah sepeda tua yang di sandarkan pada sebatang pohon pisang, tidak jauh dari X-Trail milikku.

Perlahan di angkat dari sandaran, kemudian dengan sigap di kayuhnya tetap dengan semangat.

Entah perasaan apa lagi yang dapat kurasakan saat itu, semuanya berbalik ke arah berlawanan dalam pandanganku. Kakek tua pensiunan pegawai Pemda yang hanya berkendara sepeda engkol,
sanggup membeli hewan Qurban yang terbaik untuk dirinya.

Aku tidak tahu persis berapa uang pensiunan PNS yang diterima setiap bulan oleh si kakek. Yang aku tahu, di sekitar masjid Baiturrohman tidak ada rumah yang berdiri dengan mewah,
rata-rata penduduk sekitar desa Pasir Mukti hanya petani dan para pensiunan pegawai rendahan.

Yang pasti secara materi, sangatlah jauh di banding penghasilanku sebagai Manajer perusahaan swasta asing.Yang sanggup membeli rumah di kawasan cukup bergengsi

Yang sanggup membeli kendaraan roda empat yang harga ban-nya saja cukup membeli seekor kambing Mega Super, Yang sanggup mempunyai hobby berkendara moge (motor gede) dan memilikinya

Yang sanggup mengkoleksi “raket” hanya untuk olah-raga seminggu sekali.
Yang sanggup juga membeli hewan Qurban dua ekor sapi sekaligus

Tapi apa yang aku pikirkan?

Aku hanya hendak membeli hewan Qurban yang jauh di bawah kemampuanku yang harganya tidak lebih dari service rutin mobil X-Trail, kendaraanku di dunia fana. Sementara untuk kendaraanku di akhirat kelak, aku berpikir seribu kali saat membelinya.

Ya Allah, Engkau yang Maha Membolak-balikan hati manusia
balikkan hati hambaMu yang tak pernah berSyukur ini
ke arah orang yang selalu pandai menSyukuri nikmatMu

Sumber : media
Continue Reading

Kisah Pengemis Yahudi yang buta dan Nabi Muhammad SAW

| 0 komentar


Telah kita ketahui bersama bahwa nabi Muhammad memiliki sifat yg sangat mulia. Dan beliau adalah pribadi yang sangat suka menolong orang lain, nah pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan bagaimana kemuliaan nabi muhammad ketika ia berhadapan dengan seorang pengemis yahudi buta yg selalu menghinanya.

Alkisah, hiduplah Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi ia lalui dengan selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya".

Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?",tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.

Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.

Nah inilah kisah itu sobat, dari kisah di atas kita bisa mengambil hikmah, bahwa setiap perbuatan yg kurang menyenangkan yg kita dapatkan dari orang lain bukan menjadi alasan bagi kita untuk memusuhi orang tersebut, Allah SWT berfirman, secara singkatnya begini, berdakwalah kejalan tuhanmu dengan hikmah dan nasehat yg baik dan lawanlah mereka yg tidak menyukaimu dengan cara yg baik pula.

Sumber : berbagai sumber
Continue Reading

Surat Dari Setan Untukmu

| 0 komentar


Aku melihatmu kemarin, saat engkau memulai aktivitias harianmu.Kau bangun tanpa sujud mengerjakan subuhmu.Bahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan ‘Bismillah’ sebelum memulai santapanmu, juga tidak sempat mengerjakan shalat Isha sebelum berangkat ketempat tidurmu

Kau benar2 orang yang bersyukur, Aku menyukainya
Aku tak dapat mengungkapkan betapa senangnya aku melihatmu tidak merubah cara hidupmu. Hai Bodoh, Kamu millikku. Ingat, kau dan aku sudah bertahun-tahun bersama,dan aku masih belum bisa benar2 mencintaimu . Malah aku masih membencimu, karena aku benci Allah.

Aku hanya menggunakanmu untuk membalas dendamku kepada Allah. Dia sudah mencampakkan aku dari surga, dan aku akan tetap memanfaatkanmu sepanjang masa untuk mebalaskannya. Kau lihat, ALLAH MENYAYANGIMU dan dia masih memiliki rencana-rencana untukmu dihari depan.

Tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku,dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka. Sehingga kita bisa bersama dua kali dan ini akan menyakiti hati ALLAH. Aku benar-benar berterimakasih padamu, karena aku sudah menunjukkan kepada NYA siapa yang menjadi pengatur dalam hidupmu dalam masa2 yang kita jalani

Kita nonton film ‘****o’ bersama, memaki orang, mencuri, berbohong, mempersenda dan mempermain kan perasaan orang, munafik, makan sekenyang-kenyangya , bergosip, manghakimi orang, menghujam orang dari belakang, tidak hormat pada orang tua ,Tidak menghargai Masjid, berperilaku buruk.

TENTUNYA kau tak ingin meninggalkan ini begitu saja. Ayuhlah, Hai Bodoh, kita terbakar bersama, selamanya. Aku masih memiliki rencana2 hangat untuk kita.Ini hanya merupakansurat penghargaanku untuk mu.

Aku ingin mengucapkan ‘TERIMAKASIH’ kerana sudah mengizinkanku memanfaatkan hampir semua masa hidupmu. Kamu memang sangat mudah dibodohi, aku menertawakanmu. .Saat kau tergoda berbuat dosa kamu menghadiahkan tawa.

Dosa sudah mulai mewarnai hidupmu. Kamu sudah 20 tahun lebih tua, dan sekarang aku perlu darah muda. Jadi, pergi dan lanjutkanlah mengajarkan orang-orang muda bagaimana berbuat dosa. Yang perlu kau lakukan adalah merokok, mabuk-mabukan, berbohong, berjudi, bergosip, dan hiduplah se-egois mungkin. Lakukan semua ini didepan anak-anak dan mereka akan menirunya.

Begitulah anak-anak .Baiklah, aku persilakan kau bergerak sekarang.

Aku akan kembali beberapa detik lagi untuk menggoda mu lagi. Jika kau cukup cerdas, kau akan lari sembunyi, dan bertaubat atas dosa-dosamu. Dan hidup untuk Allah dengan sisa umurmu yang tinggal sedikit. Memperingati orang bukan tabiatku, tapi diusiamu sekarang dan tetap melakukan dosa, sepertinya memang agak aneh.

Jangan salah sangka, aku masih tetap membencimu. Hanya saja kau harus menjadi orang tolol yang lebih baik dimata ALLAH.

Sumber : internet
Continue Reading

Buah Bakti Pada Ibu

| 0 komentar

Hari itu, Sabtu, seusai makan siang, ibu berkata kepadaku, “Nak besok kamu kan tidak kerja, ibu ingin kamu membelikan seekor ikan kakap yang besar di tempat pelelangan ikan (TPI). Ibu mau menjamu beberapa anak yatim di RT kita. Lagi pula besok genap 11 tahun bapakmu wafat. Ibu baru baca di Surah an-Nisa' ayat 134, salah satu ciri orang bertakwa adalah berinfak di saat lapang dan di saat susah.”

Aku terkesima, dan tak mampu menjawab pernyataan ibu. Istriku dengan lugas, langsung menyetujui ucapan ibu.
Di kamar, sambil tersenyum halus, istriku menyodorkan cincin kawin, mahar pernikahanku dulu. “Jual cincin ini, Bang. Ini beratnya 7 gram, Abang beli lagi cincin yang sama modelnya seberat 5 gram, ibu pasti tidak akan tahu,” ujar istriku.

Kembali aku terkesima. Saat itu, aku benar-benar tidak punya uang. “Ini kan cincin kawin kita, mahar dariku untukmu, sayang,” kataku tersendat.

“Apalah artinya sedikit pengorbanan kita dibandingkan dengan upah yang dijanjikan Allah jika kita berbakti pada ibu?” jawab istriku. Kupeluk dia, air mata kami jatuh berderai di pipi.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, aku membeli ikan kakap seberat 10 kg. Setibanya di rumah, dengan sigap istriku membersihkan sisik ikan itu, sementara aku memegang parang besar yang sudah kuasah kemarin sore. Aku yang akan membelah-belah ikan itu, pikirku.

Saat istriku membelah perut ikan dan mengeluarkan isinya, tiba-tiba, sebuah benda jatuh ke lantai. Dia memungut benda itu dan mencucinya di ember. Sejurus kemudian mata kami terbelalak. Benda itu sebuah cincin berlian besar. Cahayanya berkilau memantulkan cahaya surya pagi itu.

Ringkas cerita, siang itu anak-anak yatim berkumpul di ruang tengah rumah kami. Mereka tertawa-tawa kecil, setelah menyantap gulai kakap buatan ibu dan istriku. Kami ini orang Melayu, memang piawai menggulai ikan dan lahap pula memakannya.

Lepas shalat Zhuhur, aku bergegas ke pasar batu cincin di kotaku. Kutawarkan cincin berlian dari perut ikan itu pada Toke Liem, pemilik toko berlian paling besar di pasar itu. Dan, hampir-hampir aku tidak percaya dengan ucapan Toke Lim.

Ia menyebut angka Rp 50 juta. Dengan gemetar, kutelepon istriku. “Sayang, cincin itu harganya Rp 50 juta.” Aku menjerit memberitahukannya pada istriku lewat HP tuaku.

Saat pulang ke rumah, ibu sedang duduk bersama istriku di atas tikar di ruang tamu rumah kami. Wajahnya tersenyum puas menyambutku. Aku menangis dan menubruk tubuh ibuku. Kuletakkan wajahku ke pangkuannya dengan airmata yang bercucuran. Lidahku terasa kelu dan tak sanggup mengeluarkan sepatah kata pun. Dengan bergetar tanganku menyodorkan plastik kresek, dan mengeluarkan lima ikat uang pecahan Rp 100 ribuan, hasil penjualan cincin dari perut ikan itu.

Ya Allah, sungguh hari ini aku meraih 'ainul yaqin', bahwa bakti pada ibu akan berbuah manis, bahkan selagi masih hidup di dunia yang fana ini. Rabbanaghfirlana, wali walidina, warhamhuma kama rabbayana shighara. Ya Allah, ampunilah dosa kami, dan dosa ibu bapak kami, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami saat masih kecil.
 
Sumber : viva.co.id
Continue Reading

Yu Yuan, Malaikat Kecil dari China

| 0 komentar

Yu Yuan Gadis Kecil Berhati Malaikat, yang berjuang hidup dari Leukimia Ganas, setelah merasa tidak dapat disembuhkan lagi, ia rela melepaskan segala-galanya dan menyumbangkan untuk anak-anak lain yang masih punya harapan. Sungguh .. tak abis kata2 untuk Yu Yuan. Terima kasih telah memberikan contoh mulia kepada kami…

Kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun.
Satu kalimat terakhir yang ia tinggalkan di batu nisannya adalah saya pernah datang dan saya sangat penurut.

Anak ini rela melepasakan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese seluruh dunia. Dan membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian. Dan dia rela melepaskan pengobatannya.


Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya. Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat dimana papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12.

Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah. Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, “saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan”. Kemudian papanya memberikan dia nama Yu Yan.

Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang anak, tidak ada Asi dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan sangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar, walaupun dari kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Ditengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh dewasa.

Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa, mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci baju, memasak nasi dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papa menjadi sedih dan marah.

Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi disekolahnya di ceritakan kepada papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya.

Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia. Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. Dengan berbagai cara tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut. Sehingga papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengerluarkan darah dan tidak mau berhenti. Dipahanya mulai bermunculan bintik-bintik merah.

Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa. Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri dikursi yang panjang untuk menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak kemudian mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan.

Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar 300.000 $. Papanya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang kesanak saudara dan teman dan ternyata, uang yang terkumpul sangatlah sedikit.Papanya akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli.

Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus. Dalam hati Yu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun mengalir dikala kata-kata belum sempat terlontar. “Papa saya ingin mati”.Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, “Kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati”. “Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini.”

Pada tanggal 18 juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannyasendiri. Hari itu juga setelah pulang kerumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya. Dia ingin memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada papanya: “Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya lihatlah melihat foto ini”. Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya.

Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corak bintik-bintik merah. Begitu mencoba dan tidak rela melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan kemudia memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin berjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya juga tidak bisamenahan air matanya yang mengalir keluar. Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du Wan Bao, Yu Yuan akan seperti selembar daun yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin.

Setelah mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang anak yg berumur 8 tahun mengatur pemakamakannya sendiri dan akhirnya menyebar keseluruh kota Rong Cheng. Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai satuNegara bahkan sampai keseluruh dunia. Mereka mengirim email ke seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anak ini”. Dunia yang damai ini menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang.

Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese didunia saja telah mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang.

Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para dokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan. Ada seorang teman di-email bahkan menulis: “Yu Yuan anakku yang tercinta sayamengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta.”

Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia sangat menderita didalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring diranjang untuk diinfus.

Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan proses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat. Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saat pertamakali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu yuan yang dari dari lahir sampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saat dokter Shii Minmenawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perermpuannya. Air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.

Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan Shii Mama. Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, “Anak yang baik”. Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari email. Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang menerobos sembilan pintu maut.

Pernah mengalami pendarahan dipencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.
Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain. Fisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah.

Pada tanggal 20 agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan: “Tante kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya? Tanya Yu Yuan kepada wartawan tersebut. Wartawan tersebut menjawab, karena mereka semua adalah orang yang baik hati”. YuYuan kemudia berkata : “Tante saya juga mau menjadi orang yang baik hati”. Wartawan itupun menjawab, “Kamu memang orang yang baik.

Orang baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik”. Yu yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. “Tante ini adalah surat wasiat saya.”

Fu yuan kaget, sekali membuka dan melihat surat tersebut ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dandiatas ranjang menulis tiga halaman surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan.

Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan sebutan singkat tante wartawan. Dibelakang ada enam belas sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Tolong,……. Dan dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang- orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat kabar. “Sampai jumpa tante,kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakana ini juga pada pemimpin palang merah.

Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh”. Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya.

Saya pernah datang, saya sangat patuh, demikianlah kata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan. Pada tanggal 22 agustus, karena pendarahan dipencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan dipencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis.Semua orang ingin membantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa membantunya. Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan ini melihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air. Sungguh telah pergi kedunia lain.

Dikecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumupuk setinggi gunung. Ada seorang pemuda berkata dengan pelan “Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil diatas langit,kepakanlah kedua sayapmu. Terbanglah……………” demikian kata-kata dari seorang pemuda tersebut.

Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis. Didepan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan.

Didepan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Diatas batu nisannya tertulis, “Aku pernah datang dan aku sangat patuh” (30 nov 1996- 22 agus 2005). Dan dibelakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup Yu Yuan. Dua kalimat terakhir adalah disaat dia masih hidup telah menerimakehangatan dari dunia. Beristirahatlah gadis kecilku, nirwana akan menjadi lebih ceria dengan adanya dirimu.

Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari keluarga tidakmampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.

Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. “Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti sedang melihat kamidiatas sana. Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata “Aku pernah datang dan aku sangat patuh”.

Seorang anak kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi kematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan ketulusan serta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan respon yang luar biasa dari kalangan Dunia. Walaupun hidup serba kekurangan, Dia bisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Inilah contoh yang seharusnya kita pun mampu melakukan hal yang sama, berbuat sesuatu yang bermakna bagi sesama, memberikan sedikit kehangatan dan perhatian kepada orang yang membutuhkan. Pribadi dan hati seperti inilah yang dinamakan pribadi seorang Pengasih.

Continue Reading

Keroncong, Musik Asli Indonesia

| 0 komentar

Keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik keroncong, flute, dan seorang penyanyi wanita. Akar keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak lamban ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu.

http://vicke.blogdetik.com/files/2010/09/gesang-bengawan-solo.jpg

Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musik Beatle dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.

http://www.ambafrance-id.org/IMG/jpg/europe-keroncong-2.jpg

Dalam bentuknya yang paling awal, moresco diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, serta selo. Perkusi juga kadang-kadang dipakai. Set orkes semacam ini masih dipakai oleh keroncong Tugu, bentuk keroncong yang masih dimainkan oleh komunitas keturunan budak Portugis dari Ambon yang tinggal di Kampung Tugu, Jakarta Utara, yang kemudian berkembang ke arah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh orang Betawi berbaur dengan musik Tanjidor (tahun 1880-1920). Tahun 1920-1960 pusat perkembangan pindah ke Solo, dan beradaptasi dengan irama yang lebih lambat sesuai sifat orang Jawa.
Pem-"pribumi"-an keroncong menjadikannya seni campuran, dengan alat-alat musik seperti
sitar India, rebab, suling bambu, gendang, kenong, dan saron sebagai satu set gamelan, gong.
Saat ini, alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong mencakup

ukulele cuk, berdawai 3 (nilon), urutan nadanya adalah G, B dan E; sebagai alat musik utama yang menyuarakan crong - crong sehingga disebut keroncong (ditemukan tahun 1879 di Hawai, dan merupakan awal tonggak mulainya musik keroncong)
ukulele cak, berdawai 4 (baja), urutan nadanya A, D, Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya memainkan tangga nada C, cak bermain pada tangga nada F (dikenal dengan sebutan in F);
gitar akustik sebagai gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi);
biola (menggantikan Rebab); sejak dibuat oleh Amati atau Stradivarius dari Cremona Itali sekitar tahun 1600 tidak pernah berubah modelnya hingga sekarang;
flute (mengantikan Suling Bambu), pada Era Tempo Doeloe memakai Suling Albert (suling kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak patah-patah, contoh orkes Lief Java), sedangkan pada Era Keroncong Abadi telah memakai Suling Bohm (suling metal semua dengan klep, suara lebih halus dengan ornamen nada yang indah, contoh flutis Sunarno dari Solo atau Beny Waluyo dari Jakarta);
selo; betot menggantikan kendang, juga tidak pernah berubah sejak dibuat oleh Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600, hanya saja dalam keroncong dimainkan secara khas dipetik/pizzicato;
kontrabas (menggantikan Gong), juga bas yang dipetik, tidak pernah berubah sejak Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600 membuatnya.

http://images.solopos.com/2012/05/1805keroncong-bocah.jpg

Penjaga irama dipegang oleh ukulele dan bas. Gitar yang kontrapuntis dan selo yang ritmis mengatur peralihan akord. Biola berfungsi sebagai penuntun melodi, sekaligus hiasan/ornamen bawah. Flut mengisi hiasan atas, yang melayang-layang mengisi ruang melodi yang kosong.
Bentuk keroncong yang dicampur dengan musik populer sekarang menggunakan organ tunggal serta synthesizer untuk mengiringi lagu keroncong (di pentas pesta organ tunggal yang serba bisa main keroncong, dangdut, rock, polka, mars).

http://images03.olx.co.id/ui/11/82/38/1313422206_239617438_1-Konser-Pelestarian-Keroncong-di-Gran-Melia-2009-kampungtugu.jpg

Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah bapak Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah(lagu)|Bengawan Solo. Lantaran pengabdiannya itulah, oleh Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong. Gesang menyebut irama keroncong pada MASA STAMBUL (1880-1920), yang berkembang di Jakarta (Tugu , Kemayoran, dan Gambir) sebagai Keroncong Cepat; sedangkan setelah pusat perkembangan pindah ke Solo (MASA KERONCONG ABADI: 1920-1960) iramanya menjadi lebih lambat.

http://www.seruu.com/images/stories/2010/november/utama/keroncong.jpg

Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" untuk Gesang berkisar pada lagu ciptaannya, "Bengawan Solo". Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu di habitanya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".

http://keroncong.files.wordpress.com/2010/01/pertamakali.jpg

Di sisi lain nama Anjar Any (Solo, pencipta Langgam Jawa lebih dari 2000 lagu yang meninggal tahun 2008) juga mempunyai andil dalam keroncong untuk Langgam Jawa beserta Waljinah (Solo), sedangkan R. Pirngadie (Jakarta) untuk Keroncong Beat, Manthous (Gunung Kidul, Yogyakarta) untuk Campursari dan Koes Plus (Solo/Jakarta) untuk Keroncong Rock, serta Didi Kempot (Ngawi) untuk Congdut.
 
Sumber : internet

Continue Reading
 
TEAM : Facebook | Twitter | Blogger
Template by Blogger
Editing by Satria