Latest Games :
Home » » Tahun 2015 Bakal Ada Kereta Super Cepat di Indonesia

Tahun 2015 Bakal Ada Kereta Super Cepat di Indonesia

Rabu, 16 Januari 2013 | 0 komentar


Cukup lama pamor kereta api terbenam di balik lesatan transportasi udara. Pemerintah bertekad membangkitkannya lagi. Maka, dirancanglah KA supercepat rute Jakarta-Surabaya dalam tempo tiga jam.
KA supercepat itu diproyeksikan mampu melaju di atas 250 kilometer per jam dengan daya angkut minimal 18 ton. Targetnya, menurut Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Soemino Eko Saputro, KA supercepat itu sudah bisa diluncurkan pada 2015.
Jika mulus, KA supercepat itu bakal memperpendek waktu tempuh Jakarta-Surabaya. Perjalanan bisa dituntaskan dalam tempo tiga jam. Untuk jarak Jakarta-Bandung bisa dilahap dalam satu jam saja.
“Sarana itu akan menjadi andalan untuk mengalahkan transportasi udara,” kata Soemino kepada INILAH.COM di Jakarta, Minggu (23/3).
Soemino menjelaskan, sebuah studi telah dilakukan oleh konsultan Prancis, Systra, yang menyebutkan di lintas utama Jawa sangat mungkin dioperasikan KA supercepat model TGV (Train A’Grande Vitesse buatan Prancis) dengan kecepatan hingga 360 kilometer per jam.
“Investasinya tergolong besar. KA TGV saja berharga US$ 7,86 miliar atau berkisar Rp 70 triliun,” jelas Soemino.
Untuk merealisasikan KA supercepat Jakarta-Surabaya, ungkap Soemino, terlebih dulu harus dibangun double track di seluruh jaringan utama Jawa. Juga menyempurnakan fasilitas enam stasiun, yakni Stasiun Cikampek, Cirebon, Tegal, Semarang, Gambringan, dan Padangan.
Saat ini double track baru terbangun dari Jakarta ke Cirebon. “Sampai 2010, pemerintah mengupayakan penuntasan double track dari Cirebon-Semarang dan Cirebon-Yogyakarta,” tukas Soemino.
Rentang 2010 hingga 2015, lanjut Soemino, pembangunan double track dilanjutkan dari Semarang-Bojonegoro-Surabaya, Solo-Madiun-Surabaya, dan Surabaya-Bangil-Probolinggo-Banyuwangi.
Dengan langkah-langkah jangka pendek, menengah, dan panjang itu, kapasitas lintas prasarana kereta api praktis meningkat. “Paling tidak, upaya untuk mendekati titik optimal dapat menjadi kenyataan,” cetus Soemino.
Direktur Keuangan PT. Kereta Api (Persero) Ahmad Kuncoro menambahkan, saat blue print pembangunan KA supercepat Jakarta-Surabaya dibuat, belum ada keputusan tetap untuk menggunakan jenis armadanya.
Sebab, berdasarkan konsultasi PT. Kereta Api (Persero) dengan Dirjen Perkeretaapian Dephub Effendy Batubara, tidak boleh ada penunjukkan untuk satu jenis armada saja. “Belum ada kesepekatan untuk menggunakan kereta cepat jenis TGV-Prancis,” kata Effendy.
Menurut Effendy, saat ini banyak jenis kereta api cepat yang bisa digunakan untuk Indonesia. Sebut saja kereta api cepat Shinkansen buatan Jepang atau kereta api cepat Maglev (Magnetic Levitation) buatan Jerman.
“Tergantung struktur geografis, biaya, dan kondisi masyarakatnya. Kalau di Indonesia masyarakatnya masih sering merusak bagaimana?” ucap Effendy. Meski begitu, ia percaya pemerintah punya komitmen untuk merealisasikan pembangunan KA supercepat Jakarta-Surabaya.
Rencana itu sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeratapian. Disebutkan, transportasi KA harus berperan penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian, pengembangan wilayah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), dan memperkukuh pertahahanan nasional.
“Kereta api yang memiliki karakteristik pengangkutan secara massal dan andal jelas tidak bisa dipisahkan dari sistem transportasi nasional,” tegas Effendy.
Perihal investasi untuk membangun sarana KA supercepat rute Jakarta-Surabaya itu, pemerintah akan bekerja sama dengan investor swasta. Sesuai amanat Undang-Undang Perkeretapian yang disahkan tahun lalu, swasta memang dibolehkan turut serta.
Swasta bisa mengoperasikan armadanya pada jalur-jalur profitable (menguntungkan) seperti Jakarta-Suarabaya ataupun jalur pendek padat penumpang seperti Semarang–Surabaya, Solo-Surabaya, Surabaya-Banyuwangi, Merak-Serpong, dan Jakarta-Cirebon.
Saat ini, menurut Kuncoro, jalur Jakarta-Cirebon baru diiisi kereta eksekutif Argo Jati milik PT. Kereta Api (Persero). “Dibutuhkan keterlibatan swasta untuk meningkatkan rit pengoperasian,” jelasnya.
Selain di Jawa, kata Kuncoro, pemerintah juga akan membangun jalur perkeretapian di luar Jawa seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Tapi, yang di luar Jawa, prioritasnya untuk KA barang.

Sumber : Berbagai Media
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
TEAM : Facebook | Twitter | Blogger
Template by Blogger
Editing by Satria